Senin, 26 Oktober 2009

Lighting

Cahaya di dalam suatu project grafik komputer merupakan salah satu hal yang sangat penting. Dalam istilah grafik komputer sering kita dengar efek “lighting” atau jika di dalam Bahasa Indonesia “pencahayaan” atau “tata cahaya”. Sebelum membahas tentang lighting, terlebih dahulu kita mengetahui tentang pengertian cahaya.

Cahaya adalah gelombang transversal yang termasuk ke dalam gelombang elektromagnetik. Tentu kita setiap hari melihat benda-benda yang berwarna-warni. Dari namakah kita dapat melihat warna-warna tersebut? Perlu diketahui bahwa benda-benda yang kita lihat itu tampak berwarna adalah karena benda-benda tersebut memantulkan cahaya ke mata kita. Oleh karena itu diperlukan suatu sumber cahaya. Sumber cahaya tidak hanya dari lampu tapi cahaya matahari yang langsung dipantulkan juga merupakan sumber cahaya.

Benda-benda tampak berwarna-warni karena benda tersebut memantulkan gelombang cahaya yang berbeda-beda. Sebelum mempelajari tata cahaya, perlu kita pahami bagaimana terjadinya warna-warna benda tersebut.

Warna Benda

Semua benda memiliki warna, seperti hijau, biru, merah dan lain-lain. Warna-warna tersebut terjadi dikarenakan pemantulan sinar yang datang kearah mata kita. Seperti kita ketahui bahwa sinar putih memiliki spektrum warna yang luas seperti merah, hijau, biru, dan lain sebagainya. Spektrum warna yang tidak diserap oleh benda akan dipantulkan ke mata kita dan akan menjadikan warna dari benda tersebut.

Warna Komplementer dan Primer

Kita telah tahu bahwa warna putih merupakan gabungan dari 7 spektrum warna. Akan tetapi kita juga bisa menghasilkan sinar putih hanya dengan menggabungkan tiga sinar warna dengan intensitas yang tepat. Warna tersebut adalah warna yang tidak dapat dihasilkan dengan menggabungkan warna lain, dan disebut dengan warna primer. Warna primer tersebut adalah biru, hijau, dan merah. Pencampuran warna primer tersebut dinamakan pencampuran Additiv.

Pencampuran Substraksi Pigmen Warna

Bahan-bahan pemberi warna pada cat, filter, plastik dan zat lainnya disebut pigmen. Umumnya pigmen tidaklah murni, karena ia dapat memantulkan lebih dari satu warna. Pigmen-pigmen tersebut juga dapat kita campur untuk mendapatkan efek warna, pencampuran tersebut dinamakan Pencampuran Substraksi. Warna yang dihasilkan dari pencampuran substraksi disebut warna substraksi, sedangkan warna-warna yang dicampurkan disebut warna adisi. Sebagai contoh kita mengambil pigmen biru dan dicampur dengan kuning, maka hanya sinar hijau yang dipantulkan. Dengan demikian warna yang terlihat di mata adalah warna hijau. Warna biru dan kuning tersebut adalah warna adisi sedangkan warna hijau adalah warna substraksi.

Filter Cahaya

Perlu diperhatikan bahwa warna benda transparan (misalnya filter cahaya), sangat bergantung pada warna cahaya yang diteruskan. Sedangkan pada warna benda tidak transparan (seperti batu, daun dan lainnya) tergantung pada warna yang dipantulkan. Jadi filter cahaya juga berfungsi sebagai penerus warna-warna tertentu.

Teknik Pencahayaan

Fungsi Pencahayaan

Dalam kehidupan sehari-hari cahaya berfungsi membantu identifikasi objek oleh indra penglihatan/mata. Fungsi-fungsinya adalah sebagai berikut :

-menyinari obyek

-menciptakan gambar yang artistik,

-membuat efek khusus,

-menghilangkan bayangan yang tidak perlu / mengganggu.

Jenis Cahaya

Berdasarkan fungsinya jenis cahaya terdiri atas (1) cahaya kunci/cahaya utama (key light), (2) cahaya pengisi (fill light), dan (3) cahaya belakang (back light).

Key light adalah cahaya yang langsung mengenai objek dan bersifat dominan. Jika pada bidang fotografi, kebanyakan key light searah dengan kamera. Untuk tujuan menciptakan efek tertentu key light dapat ditempatkan di samping kamera sehingga cahaya mengenai sebagian objek.

Fill light adalah cahaya yang berfungsi mengisi. Key light yang mengenai salah satu sisi menimbulkan bayangan di sisi lain. Fill light berfungsi menimpa/menghilangkan bayangan key light. Fill Light juga berfungsi meratakan intensitas sinar pada ruangan. Jumlah fill light biasanya lebih dari satu disesuaikan dengan kebutuhan penghilangan bayangan.

Back Light berasal dari belakang obyek, dan biasanya digunakan sebagai pembentuk gambar artistik dan memperkuat kesan (siluet, angker, misterius).

sumber :

http://f1otriablog.wordpress.com/

http://goggle.com/

Senin, 12 Oktober 2009

Ragam bahasa

Dari judul tertera di atas, “ragam bahasa” terdiri dari 2 kata yaitu ragam dan bahasa. Dari kata ragam yang berarti variasi atau bermacam-macam. Bahasa yang berarti alat penutur atau sarana utuk berkomunikasi antara yang satu dengan yang lain. Dapat diartikan bahwa ragam bahasa adalah variasi pemakaian bahasa yang dapat digolongkan berdasarkan beberapa faktor seperti waktu, tempat, topik pembicaraan maupun media atau cara pengungkapannya. Mengapa muncul keragaman bahasa? Bagaimana cara kita agar tidak terjadi kesalahpahaman?

Ragam bahasa atau variasi bahasa muncul karena faktor-faktor di bawah ini :

1. Faktor waktu

Contoh : Bahasa Melayu pada saat masa Sriwijaya dengan Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi

2. Faktor tempat

Contoh : Bahasa Melayu dialek Jakarta dengan Bahasa Melayu dialek Nangroe Aceh Darussalam

3. Faktor sosiokultural

Contoh : Pemakaian Bahasa Indonesia dikalangan awam dan kalangan terpelajar

Macam- Macam Ragam Bahasa

Berdasarkan situasi

Dalam faktor situasi ini, ragam bahasa dapat digolongkan menjadi :

· Ragam lengkap dan ragam ringkas (elaborated code and restricted code)

Ragam lengkap yang bercirikan dalam situasi resmi seperti saat rapat, pidato, ceramah, dan lain-lain. Ragam lengkap memiliki kalimat yang panjang dan dengan kaidah bahasa yag baku. Sedangkan ragam ringkas lebih kepada situasi yang santai dan tidak resmi. Bahasanya pun tidak baku dan dengan kalimat yang pendek namun dimengerti oleh peserta percakapan.

Berdasarkan media yang digunakan

· Ragam lisan dan ragam tulisan (berdasarkan media)

Ragam lisan, penggunaan bahasa dengan mengeluarkan kata-kata (ucapan) dan diterima dengan indera pendengaran.

Ciri-ciri ragam lisan :

1. Memerlukan kehadiran orang lain

2. Unsur tata bahasa tidak dinyatakan secara lengkap

3. Terikat ruang dan waktu

4. Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.

Kelebihan

kekurangan

Dapat langsung ditanggapi oleh lawan bicara

Tata bahasa terkadang tidak baku

Jika terjadi kesalahan, dapat langsung diperbaiki

Terikat waktu dan tempat

Memperkecil peluang terjadinya kesalahpahaman

Dapat dibantu dengan ekspresi wajah atau mimik dan gerakan-gerakan tubuh

Ragam tulis, penggunaan bahasa dengan menggunakan media tulisan dan kertas.

Ciri-ciri ragam bahasa tulis :

1. Tidak memerlukan kehadiran orang lain

2. Unsur tata bahasa dinyatakan secara lengkap

3. Tidak terikat ruang dan waktu, karena dapat dibaca dimana saja dan kapan saja

4. Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

kelebihan

kekurangan

Dapat dibaca dimana saja dan kapan saja

jika terjadi kesalahan, membutuhkan waktu lama atau sulit untik langsung diperbaiki

Memiliki bukti otentik

Ejaan salah maka makna kalimat juga akan menjadi ambigu

Lebih dapat berekspresi dengan kata-kata

Dapat dibaca berulang kali








Berdasarkan bidang atau tema yang sedang dibicarakan

· Ragam bahasa ilmiah dan sastra

Ciri-ciri ragam bahasa ilmiah :

1. Kalimat yang digunakan baku

2. Penggunaan kalimat efektif

3. Menghindari pengertian ganda dan ambigu

4. Bermakna lugas

Sebagai contoh, seperti di bidang-bidang lain, dalam bidang saya yaitu ilmu komputer juga memiliki kata-kata ilmiah seperti algoritma, hardware, software, input/output, dan lain-lain.

Ciri-ciri ragam bahasa sastra :

Berbeda dengan ragam bahasa ilmiah yang menggunakan kata-kata baku, dalam ragam bahasa sastra justru seringkali menggunakan bahasa tidak baku. Ini berfungsi agar para audience atau pembaca dapat melakukan pencitraan dalam imajinasinya. Contohnya, dalam puisi, diharapkan pembaca dapat mengerti apa makna yang terkandung dalam bait-bait puisi tersebut.

Ragam Bahasa Indonesia berdialek

Dialek atau biasa disebut juga logat atau ciri seseorang dalam berbahasa. Di Indonesia banyak sekali suku sehinnga banyak pula dialeknya. Sebagai contoh, orang yang berasal dari jawa barat atau sunda jika berbicara menyisipkan kata “atuh”.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan membuat kita sebagai generasi muda lebih menghargai dan mencintai bahasa kita, Bahasa Indonesia. :)

Sumber : elcom.umy.ac.id/elschool/.../file.../materi/Bahasa.../Bab-3_Bahasa.pdf

t_wahyu.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8765/horison.doc