Selasa, 15 Desember 2009

Fenomena Bahasa Gaul di Sekitar Bahasa Indonesia

Sekarang ini terutama para pemuda lebih senang menggunakan bahasa gaul dibanding dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahkan karena terlalu sering menggunakan bahasa gaul, mereka lupa akan tata cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Banyak kita lihat sinetron-sinetron di televisi juga mencontohkan bahasa gaul di kalangan muda mudi.
"Padahal seharusnya siapa saja yang berkomitmen dengan sumpah pemuda harus menjunjung tinggi penggunaan Bahasa Indonesia yang baku sebagai bahasa persatuan," kata pengamat bahasa dan sastra Indonesia Jamal D Rahman di Yogyakarta, Kamis (15/10).
Menurutnya, generasi muda hendaknya mencontoh tokoh Muhammad Yamin. Dia adalah cermin anak muda yang memiliki keyakinan penuh kedudukan bahasa dalam kebudayaan, dan bahasa itu adalah Bahasa Indonesia.
Kita semua tidak terlepas dari pergaulan yang memperkenalkan kita pada bahasa gaul. Pernahkah kita bertanya dari mana asal bahasa gaul? Bahasa gaul yang sering kita pakai tidak sedikit yang berasal dari bahasa Betawi. Sebut saja : Gue (aku), doang (hanya). Itu merupakan salah satu contoh bahasa gaul.
Ada juga bahasa gaul yang menyerap bahasa asing seperti : what's up, bye-bye, OK.Bahasa gaul juga ada yang mengambil kata-kata dari bahasa iklan. Contohnya : siapa takut, gue banget.Meskipun tidak banyak orang yang mengerti maksudnya, tapi mereka tetap saja ikut-ikutan dan mengucapkan kata itu berulang-ulang.
Memang seiring dengan berjalannya zaman, kita semakin terbawa arus globalisasi dan perkembangan bahasa gaul pun semakin pesat. Saat ini bahasa gaul sudah dianggap sangat lumrah. Dulu sebelum maraknya teknologi email dan sms, orang lebih senang menulis yaitu dengan surat. Sebenarnya dengan surat orang dapat lebih menggali kreatifitas untuk menulis. Namun kini dapat kita lihat, kantor pos-kantor pos terlihat sepi. Orang lebih senang dengan berkirim sms ataupun email yang tidak ada aturan untuk menulisnya. Jika para generasi muda lupa akan bahasa persatuan lalu siapa yang akan melestarikan Bahasa Indonesia? Yang dapat menyelesaikan semua masalah ini hanyalah kita. Boleh-boleh saja menggunakan bahasa gaul, tetapi kita juga harus mengerti dahulu tentang bahasa Indonesia. Tidak perlu takut dibilang tidak gaul atau kuper karena pasti ada kepuasan tersendiri bagi kita yang berhasil melestarikan indahnya bahasa Indonesia. Karena kita generasi penerus dan juga Bangsa Indonesia, maka cintailah bahasa Indonesia.







Sumber :
http://www.mediaindonesia.com/read/2009/10/15/100435/90/14/Bahasa-Gaul-Tantangan-Berat-Pengembangan-Bahasa-Indonesia-
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_gaul_Indonesia
http://matanews.com/2009/10/16/bahasa-gaul-ancam-bahasa-indonesia/
http://www.um-pwr.ac.id/web/artikel/390-bahasa-indonesia-antara-variasi-dan-penggunaan.html
http://www.fupei.com/IDForum-viewthread-tid-2431.html

Senin, 26 Oktober 2009

Lighting

Cahaya di dalam suatu project grafik komputer merupakan salah satu hal yang sangat penting. Dalam istilah grafik komputer sering kita dengar efek “lighting” atau jika di dalam Bahasa Indonesia “pencahayaan” atau “tata cahaya”. Sebelum membahas tentang lighting, terlebih dahulu kita mengetahui tentang pengertian cahaya.

Cahaya adalah gelombang transversal yang termasuk ke dalam gelombang elektromagnetik. Tentu kita setiap hari melihat benda-benda yang berwarna-warni. Dari namakah kita dapat melihat warna-warna tersebut? Perlu diketahui bahwa benda-benda yang kita lihat itu tampak berwarna adalah karena benda-benda tersebut memantulkan cahaya ke mata kita. Oleh karena itu diperlukan suatu sumber cahaya. Sumber cahaya tidak hanya dari lampu tapi cahaya matahari yang langsung dipantulkan juga merupakan sumber cahaya.

Benda-benda tampak berwarna-warni karena benda tersebut memantulkan gelombang cahaya yang berbeda-beda. Sebelum mempelajari tata cahaya, perlu kita pahami bagaimana terjadinya warna-warna benda tersebut.

Warna Benda

Semua benda memiliki warna, seperti hijau, biru, merah dan lain-lain. Warna-warna tersebut terjadi dikarenakan pemantulan sinar yang datang kearah mata kita. Seperti kita ketahui bahwa sinar putih memiliki spektrum warna yang luas seperti merah, hijau, biru, dan lain sebagainya. Spektrum warna yang tidak diserap oleh benda akan dipantulkan ke mata kita dan akan menjadikan warna dari benda tersebut.

Warna Komplementer dan Primer

Kita telah tahu bahwa warna putih merupakan gabungan dari 7 spektrum warna. Akan tetapi kita juga bisa menghasilkan sinar putih hanya dengan menggabungkan tiga sinar warna dengan intensitas yang tepat. Warna tersebut adalah warna yang tidak dapat dihasilkan dengan menggabungkan warna lain, dan disebut dengan warna primer. Warna primer tersebut adalah biru, hijau, dan merah. Pencampuran warna primer tersebut dinamakan pencampuran Additiv.

Pencampuran Substraksi Pigmen Warna

Bahan-bahan pemberi warna pada cat, filter, plastik dan zat lainnya disebut pigmen. Umumnya pigmen tidaklah murni, karena ia dapat memantulkan lebih dari satu warna. Pigmen-pigmen tersebut juga dapat kita campur untuk mendapatkan efek warna, pencampuran tersebut dinamakan Pencampuran Substraksi. Warna yang dihasilkan dari pencampuran substraksi disebut warna substraksi, sedangkan warna-warna yang dicampurkan disebut warna adisi. Sebagai contoh kita mengambil pigmen biru dan dicampur dengan kuning, maka hanya sinar hijau yang dipantulkan. Dengan demikian warna yang terlihat di mata adalah warna hijau. Warna biru dan kuning tersebut adalah warna adisi sedangkan warna hijau adalah warna substraksi.

Filter Cahaya

Perlu diperhatikan bahwa warna benda transparan (misalnya filter cahaya), sangat bergantung pada warna cahaya yang diteruskan. Sedangkan pada warna benda tidak transparan (seperti batu, daun dan lainnya) tergantung pada warna yang dipantulkan. Jadi filter cahaya juga berfungsi sebagai penerus warna-warna tertentu.

Teknik Pencahayaan

Fungsi Pencahayaan

Dalam kehidupan sehari-hari cahaya berfungsi membantu identifikasi objek oleh indra penglihatan/mata. Fungsi-fungsinya adalah sebagai berikut :

-menyinari obyek

-menciptakan gambar yang artistik,

-membuat efek khusus,

-menghilangkan bayangan yang tidak perlu / mengganggu.

Jenis Cahaya

Berdasarkan fungsinya jenis cahaya terdiri atas (1) cahaya kunci/cahaya utama (key light), (2) cahaya pengisi (fill light), dan (3) cahaya belakang (back light).

Key light adalah cahaya yang langsung mengenai objek dan bersifat dominan. Jika pada bidang fotografi, kebanyakan key light searah dengan kamera. Untuk tujuan menciptakan efek tertentu key light dapat ditempatkan di samping kamera sehingga cahaya mengenai sebagian objek.

Fill light adalah cahaya yang berfungsi mengisi. Key light yang mengenai salah satu sisi menimbulkan bayangan di sisi lain. Fill light berfungsi menimpa/menghilangkan bayangan key light. Fill Light juga berfungsi meratakan intensitas sinar pada ruangan. Jumlah fill light biasanya lebih dari satu disesuaikan dengan kebutuhan penghilangan bayangan.

Back Light berasal dari belakang obyek, dan biasanya digunakan sebagai pembentuk gambar artistik dan memperkuat kesan (siluet, angker, misterius).

sumber :

http://f1otriablog.wordpress.com/

http://goggle.com/

Senin, 12 Oktober 2009

Ragam bahasa

Dari judul tertera di atas, “ragam bahasa” terdiri dari 2 kata yaitu ragam dan bahasa. Dari kata ragam yang berarti variasi atau bermacam-macam. Bahasa yang berarti alat penutur atau sarana utuk berkomunikasi antara yang satu dengan yang lain. Dapat diartikan bahwa ragam bahasa adalah variasi pemakaian bahasa yang dapat digolongkan berdasarkan beberapa faktor seperti waktu, tempat, topik pembicaraan maupun media atau cara pengungkapannya. Mengapa muncul keragaman bahasa? Bagaimana cara kita agar tidak terjadi kesalahpahaman?

Ragam bahasa atau variasi bahasa muncul karena faktor-faktor di bawah ini :

1. Faktor waktu

Contoh : Bahasa Melayu pada saat masa Sriwijaya dengan Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi

2. Faktor tempat

Contoh : Bahasa Melayu dialek Jakarta dengan Bahasa Melayu dialek Nangroe Aceh Darussalam

3. Faktor sosiokultural

Contoh : Pemakaian Bahasa Indonesia dikalangan awam dan kalangan terpelajar

Macam- Macam Ragam Bahasa

Berdasarkan situasi

Dalam faktor situasi ini, ragam bahasa dapat digolongkan menjadi :

· Ragam lengkap dan ragam ringkas (elaborated code and restricted code)

Ragam lengkap yang bercirikan dalam situasi resmi seperti saat rapat, pidato, ceramah, dan lain-lain. Ragam lengkap memiliki kalimat yang panjang dan dengan kaidah bahasa yag baku. Sedangkan ragam ringkas lebih kepada situasi yang santai dan tidak resmi. Bahasanya pun tidak baku dan dengan kalimat yang pendek namun dimengerti oleh peserta percakapan.

Berdasarkan media yang digunakan

· Ragam lisan dan ragam tulisan (berdasarkan media)

Ragam lisan, penggunaan bahasa dengan mengeluarkan kata-kata (ucapan) dan diterima dengan indera pendengaran.

Ciri-ciri ragam lisan :

1. Memerlukan kehadiran orang lain

2. Unsur tata bahasa tidak dinyatakan secara lengkap

3. Terikat ruang dan waktu

4. Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.

Kelebihan

kekurangan

Dapat langsung ditanggapi oleh lawan bicara

Tata bahasa terkadang tidak baku

Jika terjadi kesalahan, dapat langsung diperbaiki

Terikat waktu dan tempat

Memperkecil peluang terjadinya kesalahpahaman

Dapat dibantu dengan ekspresi wajah atau mimik dan gerakan-gerakan tubuh

Ragam tulis, penggunaan bahasa dengan menggunakan media tulisan dan kertas.

Ciri-ciri ragam bahasa tulis :

1. Tidak memerlukan kehadiran orang lain

2. Unsur tata bahasa dinyatakan secara lengkap

3. Tidak terikat ruang dan waktu, karena dapat dibaca dimana saja dan kapan saja

4. Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

kelebihan

kekurangan

Dapat dibaca dimana saja dan kapan saja

jika terjadi kesalahan, membutuhkan waktu lama atau sulit untik langsung diperbaiki

Memiliki bukti otentik

Ejaan salah maka makna kalimat juga akan menjadi ambigu

Lebih dapat berekspresi dengan kata-kata

Dapat dibaca berulang kali








Berdasarkan bidang atau tema yang sedang dibicarakan

· Ragam bahasa ilmiah dan sastra

Ciri-ciri ragam bahasa ilmiah :

1. Kalimat yang digunakan baku

2. Penggunaan kalimat efektif

3. Menghindari pengertian ganda dan ambigu

4. Bermakna lugas

Sebagai contoh, seperti di bidang-bidang lain, dalam bidang saya yaitu ilmu komputer juga memiliki kata-kata ilmiah seperti algoritma, hardware, software, input/output, dan lain-lain.

Ciri-ciri ragam bahasa sastra :

Berbeda dengan ragam bahasa ilmiah yang menggunakan kata-kata baku, dalam ragam bahasa sastra justru seringkali menggunakan bahasa tidak baku. Ini berfungsi agar para audience atau pembaca dapat melakukan pencitraan dalam imajinasinya. Contohnya, dalam puisi, diharapkan pembaca dapat mengerti apa makna yang terkandung dalam bait-bait puisi tersebut.

Ragam Bahasa Indonesia berdialek

Dialek atau biasa disebut juga logat atau ciri seseorang dalam berbahasa. Di Indonesia banyak sekali suku sehinnga banyak pula dialeknya. Sebagai contoh, orang yang berasal dari jawa barat atau sunda jika berbicara menyisipkan kata “atuh”.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan membuat kita sebagai generasi muda lebih menghargai dan mencintai bahasa kita, Bahasa Indonesia. :)

Sumber : elcom.umy.ac.id/elschool/.../file.../materi/Bahasa.../Bab-3_Bahasa.pdf

t_wahyu.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8765/horison.doc

Senin, 28 September 2009

Fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia

Mendengar kata bahasa Indonesia sudah tak asing lagi bagi kita. Karena bahasa sehari-hari yang kita gunakan adalah bahasa Indonesia. Sehingga banyak dari kita tidak terlalu mempedulikan kaidah bahasa yang benar. Sungguh sangat disayangkan jika kita sebagai mahasiswa termasuk orang yang tidak peduli dengan kaidah bahasa. Karena itu bahasa Indonesia penting untuk dipelajari.

Sekilas Mengenai Awal Mula Pembentukan Bahasa Indonesia

Sedikit kita akan mengenal asal usul bahasa Indonesia. bahasa melayu yang berasal dari bangsa Melanesia yang kini telah melebur ke dalam NKRI menjadi awal dari terbentuknya bahasa Indonesia. Namun bahasa Melayu itu sendiri menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Alasan mengapa bahasa melayu dijadikan sebagai sumber bahasa Indonesia antara lain adalah :

1. Alasan intralinguistik

  • Bahasa yang luwes
  • Kosa kata sederhana, tidak bertingkat

2. Alasan ekstralinguistik

  • Lingua franca, yaitu sebuah sistem linguistik yang digunakan sebagai alat komunikasi sementara oleh suku bangsa yang mempunyai bahasa ibu yang berbeda. Seperti halnya bahasa Latin yang dahulu merupakan lingua franca bagi bangsa-bangsa di Eropa, bahasa Melayu pernah menjadi lingua franca bagi suku-suku bangsa yang ada di wilayah nusantara.
  • Sebagai penutur utama para pedagang

Awal penciptaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berbunyi, (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Lalu pada kongres bahasa Indonesia yang pertama di Solo tahun 1938, karena semangat anti Belanda yang membara maka muncullah banyak istilah-istilah ilmu pengetahuan yang berbahasa Indonesia. Seperti dalam bidang geometris contohnya kata jajaran genjang dan belah ketupat yang lahir dari pertemuan kongres tersebut. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia. Lalu pada 19 Maret 1945 dirumuskan ejaan Republik sebagai pengganti dari ejaan Van Ophuijsen. Dan dengan Proklamasi 17 Agustus 1945 semakin mengukuhkan fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia di berbagai lapisan masyarakat. Pada 16 Agustus 1974 diresmikanlah EYD (Ejaan Yang disempurnakan). Lalu 28 oktober – 3 november 1988 pada kongres Bahasa Indonesia kelima ditandai dengan diluncurkannya Kamus Besar Bahasa Indonesia dan tata bahasa baku bahasa Indonesia.

Fungsi Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki berbagai fungsi yang dibagi ke dalam fungsi umum dan fungsi khusus.

Fungsi umum (fungsi komunikatif)

sebagai alat berkomunikasi

sebagai alat untuk mengadakan integrasi & adaptasi sosial

sebagai alat untuk berekspresi

sebagai alat kontrol social

Fungsi khusus (fungsi estetis)

Sebagai alat untuk mempermudah dan mengkaji dalam :

hubungan pergaulan

ilmu pengetahuan

teknologi

Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa Nasional

lambang kebangsaan Indonesia

lambang identitas nasional

alat pemersatu berbagai macam suku dan budaya

Bahasa Resmi

bahasa resmi kenegaraan

bahasa pengantar pendidikan

bahasa pengembang iptek dan kebudayaan

Demikian secara singkat mengenai asal mula terbentuk sampai dengan fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia agar kita yang membaca ingat bahwa bahasa Indonesia harus kita jaga sebab Bahasa Indonesia yang telah menyatukan kita sehingga menjadi NKRI. Dan perlu diingat juga bahwa kita harus bangga berbahasa Indonesia. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Minggu, 27 September 2009

Jejak Film Animasi di Indonesia

Peradaban manusia dapat diukur dari kemajuan kebudayaannya. Kebudayaan itu sendiri telah dikenal sejak zaman purbakala yang menggunakan lingkungan alam sebagai inspirasinya. Contohnya adalah gambar ukiran-ukiran yang ada di candi Borobudur yang mengungkapkan suatu perjalanan cerita kehidupan manusia saat itu. Begitu hebatnya pemikiran manusia hingga terpikir untuk menuangkan yang ada di sekitar mereka ke dalam ukiran-ukiran atau lukisan dengan objek makhluk hidup atau alam sekitar. Namun, semakin berkembangnya pemikiran manusia, hal itu masih dirasa belum cukup untuk berkreatifitas. Karena ukiran dan lukisan hanya dapat mengungkapkan dalam posisi diam. Bagaimana jika kita ingin mengekspresikan seorang pencopet sedang berlari lalu dikeroyok warga sekitar hingga babak belur? Maka yang dibutuhkan adalah beberapa alur gerak dari beberapa objek. Lalu deperkenalkanlah animasi pada permulaan abad 20an.

Film animasi sudah dikenal sejak tahun 1940-an. Dengan teknologi yang masih sederhana pada waktu itu, Walt Disney antara lain memproduksi film-film masterpiece seperti Pinocchio dan Snow White. Sedangkan di Indonesia, tidak dipungkiri bahwa Indonesia saat itu hanya sebagai penikmat film-film animasi dari Jepang dan Amerika.


gambar 1.1.

film animasi 2D
"Si Huma"

Maka dari itu pada tahun 1950an Perusahaan Film Negara mengirimkan orang-orang ke Disney untuk belajar. Dan pada tahun 1955 Indonesia sudah mampu membuat film animasi berdurasi 5 menit yang berjudul “Si Doel Memilih” karya Dukut Hendronoto. Film animasi 2D tentang propaganda kampanye pemilihan umum pertama di Indonesia itu menjadi tonggak dimulainya animasi modern di negeri ini.
Pada tahun 1980an, film animasi Indonesia yang menjadi favorit anak-anak, yaitu “Si Huma”muncul di TVRI. Film ini bercerita tentang petualangan si huma dan windi. Namun, film “Si Huma” (gambar1.1) mandeg begitu saja.




Lalu, di tahun 2004, ada pula film cerita panjang berjudul “Homeland”. Film animasi berdurasi 30 menit itu dianggap sebagai film animasi 3D yang pertama di Indonesia dan menjadi babak baru bagi dunia peranimasian di Nusantara. Semakin hari semakin berkembangnya animasi di Indonesia, baik film yang diputar di bioskop maupun di televisi-televisi swasta. Tahun 2009 dirilis film animasi 3D yang berjudul “Meraih Mimpi”. Film animasi musikal yang bercerita tentang seorang perempuan yang berjuang meraih cita-cita ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi anak-anak Indonesia dan untuk dunia animasi di Indonesia dapat terus berkembang pesat.










Sumber : http://puslit.petra.ac.id/journals/design/